Selasa, 21 Februari 2012

Tulisan ini SESAT (Jangan dibaca)

Dalam berpolitik berbohong itu memang wajib dipelajari, bahkan ada beberapa partai yang memberikan materi berbohong dalam pembekalan untuk para kader dalam pendidikan politik. Bagaimana tekhnik membodohi rakyat agar percaya 100% supaya mereka memilih partainya, merayu, menjanjikan atau bahkan menakut-nakuti rakyat. Berbohong adalah sikap yang harus terus diasah oleh para kader, semakin mahir maka semakin tinggi jabatan di partai. Anda bisa membohongi minimal 5.000 warga bahwa Anda adalah orang bersih yang jauh dari dosa, berarti Anda sudah berhasil menjadi seorang politisi (BUSUK).

Berbohong dan korup saya pikir memang tidak bisa lepas dari dunia politik praktis. Tidak hanya itu, muka tebal dan berkelit serta suap juga harus tetap ada, juga intrik. Bagaimana saya bisa menang pemilihan kalau semua yang disebutkan di atas tidak ada?. Benarkah banyak uang dan harus tega menipu rakyat sudah jadi syarat mutlak bagi para politikus untuk menang?. Tenang saja, turunannya masih banyak; kekerasan, kerusuhan, pengalihan isu dan lain sebagainya. Butuh banyak staff ahli untuk membentuk team yang kuat, supaya bisa korupsi berjamaah dan sistematis serta terorganisir dan tentunya kalau ketahuan banyak staff yang harus dikorbankan sebelum sampai ke Dewan Pimpinan.

Selain mahir membohongi publik, berbohong depan hakim agung dan media juga hal yang musti kudu dimiliki.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar